Illustration Gambar Data Analysis |
Meski nampak memiliki nama yang serupa, kedua jenis perkerjaan ini ternyata tetap memiliki perbedaan. Data Scientist memproses data menggunakan beberbagai cara dan algoritma untuk menemukan solusi, sedangkan Data Analyst bertanggung jawab dalam menghasilkan laporan hasil terjemahan data angka, sehingga mudah dimengerti.
Agar lebih lengkap, berikut ini adalah penjelasan lanjut
akan perbedaan keduanya.
Data scientist
Data scienctist melakukan proses analisis data menggunakan
berbagai cara dan algoritme untuk menemukan solusi dari suatu masalah yang
rumit. Data Scientist mengombinasikan beberapa pasang data untuk
mengungkap suatu pola. Contohnya, kebiasaan dan preferensi konsumen. Pola yang
dicari ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk memprediksi pergerakan
bisnis suatu produk.
Amazon, misalnya, menggunakan data penggunanya untuk
menentukan produk yang akan disarankan pada setiap pengguna. Untuk merekomendasikan
produk ini, dibutuhkan beberapa kemampuan khusus, di antaranya pemahaman
statistika, pemrograman, dan pengetahuan bisnis.
Statistik merupakan inti dari Data Scientist. Bidang ini
membutuhkan orang-orang yang memiliki kapasitas untuk mengungkap sebuah tren
menggunakan data yang jumlahnya bisa lebih dari satu juta baris.
Selain itu, kemampuan pemrograman juga dibutuhkan untuk
mengubah kumpulan data yang masih berbentuk bahasa pemrograman tadi
menjadi sesuatu yang lebih mudah untuk dibaca dan dipahami orang awam.
Seorang Data Scientist juga membutuhkan pengetahuan bisnis
agar dapat memenuhi tujuan perusahaan. Pada akhirnya, seorang data scientist
akan menghasilkan data product seperti sistem rekomendasi yang
dimiliki Amazon untuk para calon konsumennya.
Data analyst
Meski memiliki nama yang berbeda, pekerjaan Data Analyst
ternyata memiliki persamaan dengan Data Scientist. Seorang Data Analyst juga
bertugas untuk menganalisis data dan mendapatkan pengetahuan baru dari sana.
Perbedaannya, seorang Data Scientist diperlukan bila
perusahaan sudah memiliki data pada volume besar tertentu dan membutuhkan
bantuan untuk menganalisisnya sebelum menghasilkan data product.
Seorang Data Analyst memang tidak dituntut untuk mengerti
seluk beluk dunia pemrograman. Namun, data analyst tetap harus memahami
statistik dan operasi bisnis karena seorang data analyst biasanya diminta untuk
menghasilkan laporan atau presentasi yang merupakan intisari dari kinerja
perusahaan.
Di samping perbedaan-perbedaan yang ada, ada pula beberapa
kesamaan yang harus dimiliki seorang Data Scientist maupun Data Analyst, antara
lain: memiliki kemampuan statistik yang kuat; terbiasa dengan perangkat lunak
pengolah data seperti My SQL, Cassandra, atau Hadoop.
Selain itu, mereka juga diharapkan mampu memahami bahasa
pemrograman, terutama bagi data scientist; dan dapat menggunakan data-data tadi
untuk menggali informasi lebih dalam demi perkembangan bisnis perusahaan.
Sekarang kamu sudah tahu perbedaan dan persamaan antara
keduanya, kan? Jika kamu tertarik untuk mendapatkan tawaran menjadi
seorang Data Scientist atau Data Analyst, cobalah untuk mendaftarkan
dirimu di situs talent marketplace. Dengan mendaftarkan dirimu, kamu
akan lebih mudah ditemukan oleh perusahan yang memungkinkan kamu untuk terus
mengembangkan dirimu.
Comments
Post a Comment